Sepi, tak seperti biasanya. Itu yang pertama
terlintas di benakku. Terlalu cepat, terlalu cepat kau pergi.
16 tahun sudah kita bersama sama, merasakan
hangatnya keluarga besar. Menghabiskan detik demi detik dengan canda, tawa,
duka, marah, sedih, susah, senang, atau apalah. Memang tidak mudah berpisah
dengan orang yang 16 tahun tinggal dengan kita. Tapi apa yang bisa aku lakukan?
Berdoa atau memohon kepada Tuhan agar aku diberi mukjizat bisa menghidupkan
orang mati? tak mungkin, ini bukan zaman Nabi Isa. Apa aku harus membuat mesin
waktu agar aku bisa kembali ke masa lalu dan tidak menyia-nyiakan waktuku
bersamanya? tidak, terlalu fiktif dan imajinatif. Mungkin ini jalan terbaik
yang dipilih Tuhan untuknya.
Aku belum smpat menunjukkan kpadanya kalau aku bisa
menjadi orang yang berhasil. Pernah terlintas perkataan, "LE, MBESOK
KULIAH NDEK STAN AE YO." Perkataan yang selalu memotivasiku. Maaf, aku
tidak bisa melakukan itu. Tapi aku akan berusaha untuk menjadi orang yang tidak
mengecewakan dan dapat berguna bagi orang lain.
Mungkin aku bukan yang terbaik dari semua cucumu,
aku mungkin cucu yang paling bangsat dari semua cucumu, cucu yang paling
berlumuran dosa.
Tapi ku akan berusaha untuk selalu mendoakanmu dan
berusaha untuk menjadi orang yang lebih baik, hanya itu yang bisa aku lakukan.
Aku yakin, kita akan berkumpul bersama sama lagi di sana.Maaf kan atas segala
perbuatanku yang menyakiti hati kakek, maafkan ats segalanya.Aku harap kakek
tenang di sana, kami akan selalu mendoakanmu. Rest In Peace Grandpa
BERISTIRAHATLAH DALAM TENANG
0 komentar:
Posting Komentar